Sabtu, 07 April 2012

TEKNIK MENDAPATKAN UMPAN BALIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN


Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan, di samping memahami hal- hal yang bersIfat filosofis dan konseptual, juga harus mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis. Hal- hal yang bersifat teknis ini, terutama kegiatan mengelola dan melahsanakan interaksi belajar mengajar.
Dalam proses pendidikan sering kita jumpai kegagalan-kegagalan, hal ini karena lemahnya system komunikasi. Untuk itu, guru perlu mengembangkan pola komunikasi efektif dalam proses belajar mengajar. Komunikasi pendidikan yang penulis maksudkan disini adalah hubungan atau interaksi antara guru dengan siswa pada saat proses belajar mengajar, atau dengan istilah lain yaitu hubungan aktif antara guru dengan siswa.
Proses pembelajaran merupakan interaksi yang terjadi antar guru dan siswa untuk mencapai tujuan, suatu tujuan pembelajaran yang terjadi karena usah guru, sering dinamakan instructional effect, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan yang merupakan pengiring karena usaha atau potensi siswa, seperti factor kecerdasan, berpikir kritis dan kreatif, disebut nurturant effect. Kegiatan dua pihak tersebut memberikan umpan balik bagi guru maupun siswa. Umpan balik yang diberikan oleh siswa selama pelajaran berlangsung ternyata sangat beragam, baik kualitas maupun kuantitasnya, tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh guru.
Berbagai potensi yang dimiliki siswa, baik secara individual maupun kelompok, perbedaan latar belakang sosio-kultural, cara belajar siswa dan pengetahuan awal yang dimiliki siswa, merupakan informasi yang dapat memberiakn umpan balik bagi guru. Jadi, pengalaman siswa mengenai materi pelajaran yang telah diberikan bisa dijadikan bahan apresiasi bagi guru untuk menhubungkan materi berikutnya dan dijadikan alat memotivasi siswa untuk memperhatikan bahan lanjutan. Maka usaha demikian merupakan teknik untuk mendapatkan umpan balik dari siswa dalam proses pembelajaran.
Umpan balik merupakan suatu hal yang sangat penting artinya bagi siswa selama proses belajarnya. Untuk mendapatkan umpan balik secara lebih sempurna, maka guru dapat melakukan beberapa teknik, antara lain:
1.    Menggunakan Alat Bantu yang Tepat
Kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar yang baik akan menciptakan situasi yang memungkinkan siswa untuk belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran. Guru yang menyadari kelemahan dirinya dalam menjelaskan isi dari materi pelajaran yang disampaikan sebaiknya memanfaatkan alat bantu untuk memperjelas isi dari bahan yang menyangkut fakta, konsep, atau prinsip, yang kurang dapat dijelaskan lewat kata-kata atau kalimat dalam metode ceramah. Dengan begitu, kelemahan metode ceramah dapat teratasi oleh penggunaan alat bantu yang cocok untuk mengkonkritkan masalah rumit dan kompleks.
2.    Memilih Bentuk Motivasi yang Baik
Suatu hal yang menakjubkan kelas adalah apabila guru mampu membangkitkan motivasi siswa dalam upaya meraih sukses, sebab motivasi merupakan kekuatan yang maha dahsyat dalam diri manusia. Persoalan prestasi belajar pun seringkali merupakan persoalan motivasi.
Terdapat beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi berprestasi, yakni:
a.    Memberikan angka. angka merupakan simbol prestasi yang diperoleh siswa.
b.    Hadiah. Hadiah merupakan pengakuan atas prestasi siswa yang dapat diberikan dalam bentuk fisik (cinderamata, piagam) atau nonfisik seperti isyarat positif, pujian, dll.
c.    Gerakan tubuh. Garakan tubuh dalam bentuk mimik yang cerah, dengan senyum mengangguk, acungan jempol, tepuk tangan, member salam, menaikkan bahu, geleng-geleng kepala, menaikkan tangan,dll.
d.    Memberi tugas. Tugas yang diberikan bukan tugas tambahan, tetepi tugas pengakuan atas prestasi agar siswa merasa percaya diri dan merasa diakui.
e.    Memberi ulangan. Ulangan merupakan alat untuk menunjukan prestasi belajar siswa, dan sebaiknya hasil ulangan diumumkan pada teman-temannya.
f.    Hukuman. Hukuman bukan alat untuk menakut-nakuti anak, tetapi untuk merubah cara pikir anak. Bahwa setiap pekerjaan (baik atau buruk) memiliki konsekuensi. Hukuman terjadi apabila konsekuensi yang tidak menyenangkan menyertai perilaku tertentu. Namun, hukuman ini hanya meniadakan perilaku yang tidak diinginkan.
3.    Penggunaan Metode yang Bervariasi
Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam setiap pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan pembelajaran khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk mencapai tujuan yang satu, sementara penggunaan metode yang lain, juga digunakan untuk mencapai tujuan yang lain.
Penggunaan metode yang bervariasi merupakan senjata yang ampuh untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran. Karena itu, guru musti cerdas memilih, menentukan dan menggunakan metode dalam pembelajaran. Jangan menggunakan satu metode untuk semua tujuan atau memakai banyak metode tanpa tujuan. Pakailah metode secara tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Tidak ada komentar: